Sempat tergabung di sebuah band, kini Abenk Alter “lahir kembali” dan memantapkan diri sebagai penyanyi solo. Hal ini dibuktikan dengan album perdananya ‘Selamat Datang’ yang dirilis pada 2014.
Album yang berisi 10 lagu itu dikemas sangat menarik, karena sampul albumnya adalah hasil karya Abenk yang juga menekuni dunia seni rupa sebagai ilustrator.
Listen:
Exclusive: Abenk Alter
Sejak kapan lo tertarik dan yakin akan berkarir dalam dunia musik?
Dari dulu passion gw selalu berhubungan dengan seni dan kreativitas. Musik adalah salah satunya. Impian gw adalah menjadi seniman yang berkarir di industri kreatif dan hidup lewat karya.
Setiap perubahan pasti membutuhkan proses transisi. Bagaimana dengan Abenk Alter? Boleh cerita tentang proses transisi dari seorang anggota band menjadi solois?
Salah satu proses yang pasti dilewatin dan menurut gw paling penting adalah berusaha mengenal diri lebih baik, terutama refleksi apa yang sebenernya gw mau, suka, dan ingin capai.
Listen:Abenk Alter – Vivo IS meListen:
Abenk Alter – Lain Waktu
Listen:
Abenk Alter – Smile
Listen:
Abenk Alter – Indonesia Pusaka
Tantangan apa aja yang sejauh ini udah dirasain sebagai seorang penyanyi solo?
Cukup banyak tantangannya. Yang paling fundamental adalah tantangan yang berhubungan dengan diri sendiri, salah satunya seperti harus lebih rajin menjaga suara dan vitalitas, belajar mengenal dan mengamati kondisi industri, dan menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
Selain transisi dari band menjadi seorang solois, Abenk juga shifting dari yang sebelumnya musisi label menjadi musisi indie. Apa aja sih perbedaannya?
Salah satunya adalah karena indie, jadi semua relatif dikerjakan sendiri (bersama dukungan tim tentunya). Karena dikerjakan sendiri dan keterbatasan dana serta human resources, jadi harus bener-bener mempertimbangkan setiap langkah yang efektif dan efisien. Walaupun tidak menghasilkan sesuatu yang spektakuler, namun paling tidak spesifik.
Gimana dengan suasana saat manggung?
Chemistry saat tampil itu penting. Jadi saat manggung, kepada teman-teman yang lain gw selalu menekankan pentingnya bersenang-senang, dan ini bukan cuma panggung gw, tapi panggung mereka juga, jadi silakan “Manggung”. Gw tidak pernah ingin jadi penyanyi yang “solois banget” seperti mungkin beberapa teman-teman solois lainnya.
Bagaimana dengan respon band dan kerabat tentang keputusan Abenk untuk menjadi soloist?
Rata-rata mendukung dan suportif.
Sejauh ini menjadi soloist, hal baru apa aja yang dulu gak pernah didapat saat berada di dalam band?
Mengenal diri dan industri lebih jauh, ruang eksplorasi yang tidak terbatas, serta mengenal banyak musisi-musisi hebat yang juga berjuang dengan karyanya.
Gimana opini lo tentang perkembangan musik lokal di tanah air? Ada perbedaan gak dari segi scene musik sekarang dibanding waktu lo dulu di band?
Banyak banget perbedaannya. Sekarang musisi Indonesia “canggih-canggih”, tentunya seiring dengan keterbukaan media internet. Semakin maju. Buat gw pribadi jadi menumbuhkan rasa kompetitif yang positif.
Belum lama ini lo merilis single ketiga dari album “Selamat Datang” yang judulnya “Sekarang”. Boleh diceritain gimana proses terciptanya lagu ini?
Lagunya gw ciptain saat gw ulang tahun di tahun 2014. Setelah lagu itu jadi, gw memutuskan untuk memulai perjuangan menggapai mimpi gw yang lain. Menjadi “Solo Artist”. Sebulan kemudian secara resmi mengundurkan diri dari band gw saat itu, Soulvibe.
Kalo dari keseluruhan album, cerita apa yang pengin disampaikan di album pertama ini?
Dari sisi musik, kalo diperhatiin dari lagu pertama sampai terakhir sesuai urutan terasa perubahan arahnya. Menyampaikan proses shifting yang sedang gw lakukan. Secara konten gw mencoba untuk menyampaikan “rasa” yang positif baik dari pemilihan lirik maupun persepsi tema. Cape kalau galau-galau terus. Yang paling penting, album ini seperti jurnal pribadi gw.
Album pertama ini cukup terasa sisi personal dan emosi dalam liriknya. Apakah pengalaman pribadi lo banyak tertuang dalam album ini?
8 dari 10 track di album “Selamat Datang” ditulis berdasarkan pengalaman pribadi, apa yang gw alami, dengar, dan lihat.
Lewat album ini, Abenk Alter pengen dikenal sebagai musisi yang kayak gimana?
Ngga terlalu fokus memikirkan mengenai sisi “Ingin dikenal”. Ingin berkarya lebih baik aja dan memberikan kontribusi positif lewat karya.
Siapa aja musisi yang punya influence besar dalam genre musik yang sekarang lo dalami?
Ngga ada satu genre yang gw dalami. Tapi kalau saat pengerjaan album Selamat Datang, gw lagi dengerin banget Chandra Darusman, Guruh Soekarno P, The Carpenters, Hall & Oates, John Lennon, dan Marvin Gaye.
Musisi pasti ingin menyampaikan pesan lewat karya mereka. Ada pesan apa yang pengin lo sampaikan ke music enthusiast?
Mungkin bukan pesan, tapi sebisa mungkin ingin menjaga karya-karya yang saya punya dan memberikan energi positif.
3 kata yang bisa mewakili Abenk Alter?
Eklektik, Seni, Kreativitas.