Sentimental Moods Rilis Album Kedua Berjudul ‘Semburat’

Setiap lagu itu punya nyawanya masing-masing? Ah yang benar? Ternyata begitulah kenyataannya. Paling tidak ada beberapa teori musik yang menyatakannya. Sedangkan dalam prakteknya, beberapa musisi membenarkan. Seperti yang dilakukan Unit Ska Instrumental asal Jakarta ini, Sentimental Moods, ketika mendesain dan memproduksi album keduanya ini.

Di album bertajuk “SEMBURAT” ini, Sentimental Moods (SM) menghadirkan beberapa lagu yang mempunyai nyawa (soul) dan kekhasannya sendiri. Dalam menerjemahkan nyawa setiap lagu itu, band berpersonel delapan orang ini menggunakan gaya serta aksen beragam, namun semua berbasis ritmis ska tentunya.

Sentimental Moods tak memiliki vokalis, sehingga aransemen serta pemilihan aksen menjadi begitu penting untuk menggambarkan emosi serta pesan tiap lagu, kecuali tentu beberapa lagu yang memang sengaja dibuatkan lirik sebagai sebuah storytelling. Lagu berjudul “Lhaiki”, berisi kisah seorang anak muda urban di Jakarta, yang kangen dengan kampungnya dan terus berusaha beradaptasi dengan kesibukan di Ibukota (diwakili dengan “…memainkan musik ska dalam bahasa Jowo…”). Dibalut dengan warna etnik Jawa Timuran yang dinamis serta ber-beat ska, cerita anak muda urban ini begitu mengalir.

Perseolan urban khas Jakarta tidak selalu jadi isu utama lagu-lagu SM, kepedulian pada penghancuran hutan yang diteriakan dalam lirik Last Message pun disampaikan. Termasuk isu-isu pribadi tiap personel, macam Dear Davin, Late Nite Dance, Lovely Niku, hingga tribut untuk musisi idola mereka macam Monk Ska (tribut untuk Theolonius Monk) dan Orbit (tribut untuk Skatallites).

Latar inilah yang akhirnya mempertemukan SM dengan kata “Semburat”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki definisi “percikan aneka warna dalam sebuah bidang…”. Yang dalam konteks album kedua ini, menggambarkan begitu banyak unsur, aksen, hingga emosi personal dari beragam latar belakang tiap personelnya. Dan semua berada dalam satu bidang, media, atau sebut saja panggung bernama ska. Semua pesan dan nyawa semua lagu bisa tersampaikan dengan baik lewat semburat ragam latar tiap personel tersebut. Begitulah inti album kedua yang diawali sebagai album digital ini, sambil mempersiapkan versi fisik yang akan dirilis medio tahun ini juga.

Daftar lagu:

Black Coffee
On The Road
Monk Ska
Lhaiki
Last Message
Lovely Niku
Ode
Sintesa
Late Nite Dance
Orbit
Mantra Birama
Dear Davin

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img