Ada yang berbeda dari BNI Java Jazz Festival 2017. Pihak penyelenggara meniadakan tiket “special show” yang biasanya ditujukan untuk penampilan spesial artis besar sehingga kali ini, para pengunjung festival bisa leluasa menonton musisi yang mereka suka.
Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2017 telah selesai diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut mulai dari tanggal 3-5 Maret 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Di tahun penyelenggaraan yang ke-13 ini, Java Jazz Festival menyuguhkan total 170 artis dan grup lokal dan internasional yang mengisi 14 panggung.
Serangkaian artis yang memikat tampil Java Jazz 2017 antara lain adalah Incognito, Sergio Mendes, Beady Belle, Zap Mama, Ne-Yo dan yang paling ditunggu oleh para pecinta musik Jazz adalah penampilan dari Chick Corea. Sedangkan dari Tanah Air, ada Tulus, Glen Fredly, Andien, Iwan Fals, Tompi, Danilla Riyadi dan Eva Celia yang juga sukses memanjakan telinga penonton yang hadir.
Di hari pertama gelaran Java Jazz, penyanyi Tulus memberi suguhan istimewa dalam penampilannya di panggung Hall D2, pelantun lagu “Sepatu” ini berduet dengan penyanyi keroncong senior Sundari Soekotjo. Suara khas Tulus dan vokal meliuk Sundari menciptakan harmonisasi tersendiri saat menyanyikan lagu “Di Bawah Sinar Bulan Purnama” dan “Teman Hidup”. Selain karyanya dari album Monokrom, Tulus juga membawakan beberapa single dari album Gajah, yakni “Jangan Cintai Aku Apa Adanya” dan “Sewindu”.
Salah satu yang cukup menyita perhatian pengunjung adalah penampilan Rendy Pandugo yang tampil di Gazebo Stage sekitar pukul 18.30. “Ini penampilan kedua saya di Java Jazz,” ujar Rendy membuka percakapan dengan penonton. Selain membawakan single miliknya berjudul “I Don’t Care”, beberapa lagu milik penyanyi lain juga Ia bawakan, antara lain “In My Life” (The Beatles), “Shape of You” (Ed Sheeran), “Fallin in Love at A Coffee Shop” (Landon Pigg), hingga “Sebuah Kisah Klasik” (Sheila on 7).
Semakin malam keseruan Java Jazz 2017 semakin memanas dengan penampilan Tribute to Whitney Houston dari Dira Sugandi, Lea Simanjuntak, Kamasean, dan Soundwave dengan iringan dari Sri Hanuraga band membawakan hits-hits ternama dari Diva yang meninggal pada tahun 2012 silam.
Semakin ramai di hari kedua, panggung-panggung Java Jazz diisi oleh artis yang banyak ditunggu seperti, Sergio Mendez, Incognito, dan The Chic Correa. Pada perhelatan hari kedua, sesi penghormatan dan dedikasi juga dilakukan oleh sejumlah musisi di atas panggung, seperti Simakdialog pada mendiang Riza Arshad, juga proyek bernama Tribute to Al Jarreau dibawakan oleh Manna Trio.
Walau bertemakan musik jazz, banyak juga musisi lintas genre yang hadir seperti Tulus yang mencicipi musik hip hop saat berkolaborasi dengan Igor ‘Saykoji’ di panggung Yamaha Music, Gugun Blues Shelter dengan musik rock dan bluesnya, 90’s Hip Hop All Stars yang sukses mengumpulkan penonton di area Java Jazz Stage, serta hentakan beat asik musik EDM dari soundwave.
Memasuki hari terakhir, Java Jazz dibuka oleh kolaborasi apik band lokal Barasuara dengan Ron King Horn Section yang merupakan pecahan dari Ron King Big Band. Kemeriahan berlanjut dengan penampilan Glenn Freddly yang membuat ribuan penonton mendadak romantis terhanyut oleh lagu “Sekali Ini Saja”, dan “Kisah Romantis”.
Usai Glenn Fredly tampil, penonton tak lantas meninggalkan BNI Stage, justru bertambah dipadati pengunjung lain yang berdatanganan untuk menunggu penampilan Ne-Yo. Tampil menyanyikan 20 lagu hitsnya tanpa jeda, seperti “Let’s Go”, “Nobody”, “Let Me Love You”, “So Sick”, hingga “Miss Independent” membuat penonton tak henti bernyanyi dan bergoyang mengikuti irama.
Hari ketiga ini memang dipenuhi bintang-bintang, seperti Cyrille Aimée, Ras Muhamad, Armand Maulana, Monita Tahalea, dan ditutup sempurna oleh musisi legenda Indonesia, Iwan Fals. Ini merupakan kali pertama Iwan Fals tampil di JJF. Dengan sedikit aransemen, lagu-lagu seperti “Yang Terlupakan”, “Ijinkan Aku”, dan “Asik Nggak Asik” yang terdengar lebih jazzy.
[wp-review id=”26520″]