event guide

mod-o event guide kali ini menampilkan event dari Prasvana yang berjudul G’Day Mate! Seperti event sebelumnya mod-o menampilkan info artist dan playlist untuk music enthusiast dengar sebelum event berlangsung.

soundcloud
G'Day Mate!
⁺☰

about the event

Prasvana dengan dukungan dari Kedutaan Besar Australia, akan menyelenggarakan acara G’DAY MATE! A gathering for Australian alumni and friends dengan bintang tamu band asal Australia The Jungle Giants di Empirica Jakarta Lot 8 SCBD, Jakarta pada hari Rabu tanggal 22 April 2015 mendatang. Acara ini akan dibuka oleh Neonomora dan Elephant Kind. Selain ditujukan untuk alumni institusi pendidikan di Australia, acara ini juga terbuka untuk umum.

the line up

The Jungle Giants

The Jungle Giants adalah band yang berasal dari kota Brisbane, Queensland, Australia. Mereka mulai terbentuk pada tahun 2011 dengan formasi Sam Hales (Vocals/Guitar), Cesira Aitken (Lead Guitar) Andrew Dooris (Bass/Backing Vocals) dan Keelan Bijker (Drums/Trombone). Pada tahun 2011 mereka dikontrak oleh label Create/Control. Menurut label mereka, The Jungle Giants mulai dikenal semenjak single ‘Mr. Polite’ sering diputar di radio-radio dan YouTube di tahun 2011. Mereka telah mengeluarkan 1 album berjudul ‘Learn To Exist’ yang dirilis secara independent pada Agustus 2013.

Read The Intervew

Is this going to be your first time performing in Asia?

It certainly is!

Have you been to Indonesia before?

I think Keelan’s been to Bali, but that’s about as close as we’ve all come.

Can you share your experiences performing at Big Day Out and SXSW?

It was an honour to perform at both of those events. It was very bittersweet to be on the last Big Day Out lineup, it had been a dream of all of ours to play the festival because of it’s iconic status, but to see it fall how it did was just sad. SXSW was just a great Texan ball of fun – I think all of our cholesterol levels tripled from the meat and beer intake.

Will you be performing any new songs in Jakarta?

We’re in rehearsal now working on the set for our tour over and so far the plain is to sneak a few new songs in there.

What else do you like to do besides making music?

Lately, I’ve been helping out a lot on music video sets for a lot of local bands. It’s something I don’t really know a lot about, but I’ve found it to be really interesting.

Interview dijawab oleh Andrew Dooris (Bassist & backing vocalist)

*Andrew Dooris brings the unbridled enthusiasm to every show of The Jungle Giants’, particularly well known for his stage diving prowess.

Elephant Kind

Elephant Kind adalah band pop-rock asal Jakarta yang dibentuk oleh Bam Mastro saat dia berkuliah di Western Australian Academy of Performing Arts. Bam mulai dikenal saat menjadi produser untuk Neonomora, dari situlah dia bertemu dengan Bayu Adisapoetra, John Patton, dan Dewa Pratama yang akhirnya bergabung di Elephant Kind. Pada November 2014, mereka merilis album yang berjudul ‘Scenarios a Short Film by Elephant Kind’ yang kelanjutannya akan dibuat menjadi sebuah film pada pertengahan 2015 nanti.

Read The Intervew

Sudah berapa lama sih Elephant Kind terbentuk?

Elephant Kind sebentar lagi satu tahunan di akhir April. Kalo pacaran lagi mesra mesranya. Haha. Sebenernya sih udah lebih dari itu, Elephant Kind udah diawalin dari projek skripsi gw dari tahun 2013 awal. Tapi as a band satu tahun.

Apakah pengalaman kalian sekolah di Australia juga memberikan pengaruh dalam warna musik band kalian? Dan apakah teman-teman kalian di sana juga turut membantu dalam mempromosikan musik kalian secara internasional?

Sebenernya yang sekolah di Australia cuman gue aja. Waktu itu gw di ECU dan WAAPA, gw ngambil music technology. I spent more than half of my life overseas, travelling around with my family. I get to see tons of different culture and I think that’s how Elephant Kind’s music was formed and Australia really inspired me as an artist, especially Perth. Teman-teman juga banyak yang bantu karena mereka sangat sangat supportive sama apa yg gw lakuin sebelumnya di Australia. Gw juga udah ada band dan mereka udah mulai mensupport dari situ.

Siapa musisi yang menjadi pengaruh besar dalam karya bermusik Elephant Kind?

Kalo ditanya siapa mungkin yang paling berpengaruh besar adalah orang-orang di sekitar kita selama ini. Mereka yang ngasih kita perspektif hidup yang beragam-ragam yang menjadikan itu musik Elephant Kind. Musically non of us listen to the same style of music. We rarely share things in common in music. Kita selalu main bareng, jalan bareng, brothers from another mothers banget, tapi dengerin lagu bareng-bareng is not something that we do. I don’t know how we became a band, but it happened. We do share the same visions.

Kalian kan mulai terkenal nih di scene musik Jakarta, ada pengalaman manggung yang unik gak sampai saat ini?

Oiya? Mulai terkenal? Thank God. Semoga terkenalnya baik, ya… haha. Pengalaman unik pas manggung di Singapore sih, itu pertama kali kita manggung di luar Jakarta tercinta ini. Karena banyak banget tourists, jadi selesai manggung banyak yang datengin kita bawa CD dan kita selalu nanya nama orangnya pas CD signing dan namanya banyak yang susah untuk dieja jadi kita suka salah tulis. I thought it’s funny.

Gimana rasanya berada di dalam satu label yang sama dengan saudara sendiri (Bam & Neonomora)?

Biasa aja sih rasanya soalnya emang udah dari lahir living under the same roof juga, kan. Jadi ya kita justru saling support dan visi misi gw di musik dari umur 10 tahun juga udah terbentuk bareng kakak gw, Ra. Emang everything that we do in music now diawalin dari mimpi kita berdua and we go way back.

Apa yang menjadi inspirasi dalam pembuatan EP kalian ‘Scenarios: A Short Film by Elephant Kind’?

Kita tuh seperti banyak orang di luar sana suka nonton film. Kita juga sebenernya punya mimpi bikin film tapi karna kita belom punya knowledge sebanyak itu untuk bikin film ya kita bikin album musik bernuansa film. Story telling. Seperti bed time story yang kita denger dari orang tua kita pas masih kecil jadi kita bayangin sendiri visualnya. Plus I’m a fan of contemporary poetry and spoken words kaya Charles Bukowski so the lyrics have a few profenity in it dan juga ada nuansa contemporary poetry and spoken words.

Deskripsikan musik Elephant Kind dalam 3 kata.

Some Gangsta Shit!” Haha that’s the best I can do.

Rencana dalam waktu dekat ini? Tur internasional/nasional?

Kita mau release next EP judulnya Promenades which is prequel EP pertama kita, dan kita juga lagi mengerjakan film dan semoga bisa tour nasional internasional dan lainnya. Doain aja lancar, ya.

Neonomora

Neonomora lahir dengan nama Ratih Suryahutamy di Jakarta. Mengikuti pekerjaan orang tua yang berpindah-pindah, Neonomora  dibesarkan di Amerika Serikat, Tiongkok, dan Australia. Pada bulan November 2013, dengan bantuan saudara kandungnya Bam Mastro (Elephant Kind) dan Adhe Arrio, mereka merilis debut EP Neonomora, disusul dengan rilis album SEEDS pada Oktober 2014. Neonomora telah mendapat banyak perhatian para music enthusiast terutama Indonesia, seperti saat masuk dalam list ‘BuzzFeed’s 10 Incredible Indonesian Band You Should Listen To’, Rolling Stone’s ‘Best Indonesian Album 2013 & 2014’ dan ‘Breakthrough Artist Of The Year (2014)’ oleh NET.TV

Read The Intervew

Apa yang menjadi inspirasi Neonomora dalam bermusik?

Kalau ditanya apa, inspirasi bermusik datang dari seni. I’m a very visual kind. I see things in my mind when listening to even the smallest sound of the wind blows. Jiwa saya bersemayam dalam salah satu kutipan Vincent Van Gogh, ” I dream of painting, and then I paint my dream”, seni dan musik bagi saya adalah satu kesatuan, itu yang saya berusaha angkat dalam karya-karya Neonomora.

Sebenernya apa sih arti dari nama Neonomora?

Neonomora singkatnya adalah jabaran dari cahaya terang bulan dan matahari. Datangnya dari nama saya sendiri; Ratih artinya dewi bulan dalam sansekerta, Surya adalah matahari. Neon means fluorescent light, Nomo is moon, Ra is the Sun God.

Sebagai lulusan dari salah satu universitas di Australia, apakah teman-teman semasa Neonomora  kuliah di sana juga membantu dalam menyebarkan informasi tentang musik Neonomora secara internasional? 

Ya. Teman-teman disana cukup supportive. Saat disana saya tidak hanya berteman dengan Aussies, ada students dari US, Korea, Jepang, Malaysia, Arab, India, Singapur yang sangat mendukung karir saya dalam bermusik dengan ikut ‘share’ news tentang Neonomora melalui social media dan word-of-mouth.

Album Neonomora termasuk sebagai salah satu Best Indonesian Album oleh majalah Rolling Stone Indonesia dan tahun lalu Neonomora juga dinominasikan sebagai “Breakthrough Artist of The Year” oleh salah satu stasiun TV lokal, dan Neonomora juga masuk ke dalam daftar “10 Incredible Indonesian Bands You Should Listen To” versi Buzzfeed. Penghargaan seperti ini menjadi motivasi Neonomora dalam bermusik atau ini hanya menjadi “bonus” dari setiap kali Neonomora membuat karya musik?

Yang jelas ini bukan titik ukur saat saya menciptakan musik. Bahkan saya sama sekali tidak berpikir akan masuk dalam banyak penghargaan. Saya berusaha menanggapi apapun bentuk penghargaan, pujian dan kritik yang membangun adalah amanah untuk lebih baik lagi untuk karir saya ke depan. Karena sebenarnya penghargaan dan pujian bisa menjadi beban apabila tidak direalisasikan dan tidak ada perubahan yang signifikan ke depan.

Musisi favorit yang menjadi pengaruh Neonomora dalam bermusik?

Joss Stone, Shirley Bassey, Ella Fitzgerald, Michael Jackson, Stevie Wonder, Prince, Grace Jones, Tu Fawning, Bon Iver, Get Well Soon, Ori Avni, Arcade Fire, Head and the Heart, Lykke Li, wah sejujurnya masih banyak lagi.

Pengalaman manggung yang paling berkesan? 

So far, 280 Festival is one that’s hard to be forgotten. Mungkin karena panggung dan LED yang apik, saya pun saat itu sangat menyiapkan visual dan stage act yang diluar dari yang biasa saya lakukan, and plus the crowd was massive; things that make me thrilled being on stage.

Kalau bisa berkolaborasi dengan musisi local/internasional, siapa yang akan Neonomora pilih? 

Local, probably kalau dari segi aransemen saya ingin berkolaborasi dengan The Adams atau The S.I.G.I.T. Kalau dari segi penulisan lagu, saya suka Payung Teduh atau Efek Rumah Kaca.

Kalau international musos saya suka sekali cara penulisan lagu Justin Vernon of Bon Iver, atau Florence Welch of Florence + the Machine. Liriknya sangat imajinatif dan apik saat dijadikan satu phrase, dilafalkan dan didendangkan. I love poetries, I’m a poet myself, so lyrics affect me the most. Tapi saya ingin sekali diproduseri oleh Rick Rubin atau Paul Epworth. Semoga tersampaikan ya, amin.

Kalau Neonomora tidak berkarir sebagai musisi, kira-kira Neonomora akan berkarir sebagai apa?

Lets see, I might have been a creative director, graphic/fashion/interior designer, photographer, copywriter, painter or most probably, a writer. Please don’t let me choose one, haha, rakus ya. But since I’m running a record label-slash-artist/management currently and working as the Chief Executive myself for the company, mungkin saya harus memilih menjadi itu, karena ada tanggung jawab dengan artis-artis yang saya develop, hahaha.

Apa rencana Neonomora dalam waktu dekat ini? 

Collaborations. Akan banyak kolaborasi ke depannya. Bulan Juni ini akan shooting music video untuk Palace in My Dreams dan music video untuk Fight. Oh, dan saya juga akan mengawali recording album kedua. Semoga lancar, saya mohon doa dan restunya ya.

Selain itu masih banyak lagi penampilan after party oleh

MAYO & SLIQQ

G’DAY MATE! A Gathering For Australian Alumni And Friends

Wednesday, April 22th 2015
Empirica,SCBD LOT 8 HALL A

Kawasan Niaga Terpadu Sudirman ,Jakarta.
Start from 7pm

[qbutton size=”large” fe_icon=”arrow_back” target=”_blank” font_style=”normal” font_weight=”600″ text=”Buy Ticket” link=”http://www.kiostix.com/tuk_kiostixevt/gday-mate-a-gathering-for-australian-alumni-and-friends-featuring-the-jungle-giants/” color=”#ffffff” hover_color=”#000000″ background_color=”#dd3333″ hover_background_color=”#eeee22″ border_color=”#ffffff” hover_border_color=”#ffffff”]

Share It on:
[mashshare shares=”false” buttons=”true” align=”left”]

locate the venue