Setelah menggelar pertunjukkan musik sederhana di Toko Misteri (15/9) lalu, penyanyi dan penulis lagu folk, Oscar Lolang, resmi merilis album penuh perdananya dengan tajuk ‘Drowning in a Shallow Water’ di bawah naungan Karma Records. Ini juga merupakan tindak lanjut setelah label rekaman asal Jakarta tersebut mencetak versi terbatas pada akhir bulan Agustus lalu.
‘Drowning in a Shallow Water’ memuat 10 lagu yang merupakan perjalanan dan kontemplasi dari personal Oscar Lolang. “Jika diibaratkan dunia ini adalah lautan, saya seperti berada di permukaan yang cetek. Saya kadang mengira bisa bebas bergerak, tapi ternyata tidak bisa. Saya tetap tenggelam.” tutur musisi berusia 23 tahun itu.
Hal di atas memang terlukis indah pada lagu-lagunya. Dari mulai ‘Unwanted Temple’ yang bercerita tentang polemik pada sebuah situs bersejarah di Jawa Barat, balada satir tentang sulitnya berlibur ke Papua di ‘Mr Othar’s Vacation Blues’, ‘Green Man’ yang gelap, depresif, dan pasrah, hingga sebuah ode pada ‘Kumbaya’ yang direkam secara live pada showcase ‘Epilogue’ beberapa waktu lalu.
Dari segi musik pun, Oscar banyak membubuhi elemen-elemen eksploratif yang memperkaya musik folk versinya, dibantu oleh Dimas Randhan selaku produser dari Karma Records. Meski begitu, hal ini tidak menghilang sensibilitas khas Oscar Lolang yang banyak terinfluens oleh Nick Drake, Bob Dylan, hingga Simon & Garfunkel.
‘Drowning in a Shallow Water’ kini bisa didapatkan di toko-toko musik terdekat. Dalam waktu dekat, album ini juga bisa dinikmati di berbagai layanan streaming digital. Kini, Oscar bersama Karma Records dan Microgram Entertainment tengah mempersiapkan kemungkinan mengadakan konser hingga tur antar kota di Indonesia.